Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Membaca dan Terima Kasih atas Kunjungannya

Sabtu, 23 Juni 2012

Terima Kasih Untukmu



Desember ku Kali ini akan lebih kurasakan indah tanpamu wahai makhluk yang tak dapat ku tebak inginnya…



Bukan karena kehadiran makhluk lain yang mampu kutebak inginnya.
Biar kujelaskan alasanku, kau jg tak akan peduli.
Jadi, biarkanlah kusimpan sendiri.
Kenapa ???
Kamu kebaratan ???
Butuh penjelasan ???
Sudahlah sayang !!! Tak ada gunanya lagi.
Meski tak dapat kupungkiri bahwa sosokmu masih sering mengacaukan pikiranku.
Mengerti sekarang ???
Baca baik-baik kalimat di atas, “sosokmu masih sering mengacaukan pikiranku”. Ya, kau terlalu mengganggu hidupku. Bisakah sejenak kau pergi??? Izinkan otakku beristirahat, kumohon !!!
Yang mampu kujelaskan sekarang hanyalah keadaanku saat ini. Bukan sesaat setelah kau pergi, tapi setelah beberapa saat kepergianmu.
Saya tak berniat menguraikan keadaanku setelah kau pergi, karena tanpa kujelaskan kaupun telah mengetahuinya. Saya yakin itu.
Yang terpenting adalah bagaimana keadaanku saat ini.
Ya !!! Bukan bahagia yang amat sangat kurasakan, namun bukan pula sedih yang teramat sangat. Rasanya saya tengah berada di dunia transisi. Kadang sedih, kadang bahagia. Namun kadarnya terasa biasa saja. Mungkin karena saya telah mengerti akan ketetapan Tuhan.
Sekarang, meski tanpa ada pesan singkat ataupun kabar darimu saya tetap tenang. Tak ada lagi sifatku yang sering uring-uringan jika seharian saya tak mendengar suaramu atau hanya mendapat pesan singkat yang selalu membuatku merasa bahagia.
Ya, inilah saya. Saya dengan senyumku yang mengembang, tanpa ragu melangkah kedepan. Bersiap menata kembali kisahku bersama orang-orang disekitarku yang terasa kesetiaannya, meski mereka belum terlalu mengenalku. Tapi, selalu berusaha untuk mengenalku. Berusaha memahamiku. Berusaha mengerti diriku. Tampak egois memang. Saya pun yakin mereka sadar akan keegoisanku. Tapi, toh mereka tetap bertahan dengan kesetiaanya terhadapku. 
 
Terima kasih untukmu yang telah berjanji setia, meski pada akhirnya tak dapat menepati janjinya.
Terima kasih untukmu yang telah berjanji akan selalu menyayangiku, meski pada akhirnya tak dapat menepati janjinya.
Terima kasih untukmu yang telah kuberi kepercayaan lebih, meski pada kahirnya kau sia-siakan kepercayaan itu.
Terima kasih untukmu yang telah berjanji akan mengenalku lebih jauh, meski pada akhinya kau mengaku menyerah.
Dan terima kasih untukmu yang telah membuatku sangat bahagia, meski pada akhirnya bahagia itu kau ubah menjadi kesedihan.
Terima kasih sekali lagi untukmu yang telah mengajarkanku arti kesabaran karena menghadapi sikap-sikapmu di hari-hari terakhir kita yang tak dapat kau mengerti rasanya menunggu.
Sekarang, tak ada lagi resah, tak ada lagi ragu, tak ada lagi tangis, tak ada lagi sedih, dan tak ada lagi kecewa.
Selamat tinggal masa lalu. Kau hanyalah kenangan yang tak akan menjadi masa depanku.

4 komentar:

Unknown mengatakan... Reply Comment

terimakasih masa lalu, telah menjadi inspirasi terciptanya tulisan ini.. #ehh

Arron Patinra' mengatakan... Reply Comment

apa yng sy harapkan ternyata tdk ada diblog ini.... :((

Nurjayanti Anthy mengatakan... Reply Comment

@Chaerul Anwar:woii masa lalu...selamat Anda mendapatkan banyak ucapan terima kasih...

Nurjayanti Anthy mengatakan... Reply Comment

@Arron Patinra':pesan singkatku hari ini cukup menjelaskan semuanya...

Posting Komentar

 

Please Smile...!!!

Segalanya akan indah jika kita menyadari bahwa tak ada di dunia ini yang sia-sia