Pernah tidak, kalian merasa
uring-uringan atau sekedar bad mood
yang pastinya bisa diubah dengan sekejap secara spontan melalui pikiran positif
yang kita bangun sendiri? Pasti ada yang bersiap-siap menjitak saya setelah
membaca kalimat pertama tadi. :D. Maaf..maaf..saya hanya berusaha mengungkap
berbagai kebiasaan orang lain yang berbeda dengan Anda yang khususnya punya
kebiasaan memendam rasa bad mood
Anda. Padahal sebenarnya, Anda sendiri
yang belum ada usaha untuk menghilangkannya. Yup, salah satu caranya seperti
yang saya bilang tadi, yakni memunculkan pikiran-pikiran positif. Kalau
dianalogikan, pikiran posistif ini kayak bubuk detergen yang dimasukkan ke
dalam rendaman pakaian yang kotor. Anggap pakaian kotor itu sebagai sosok yang
tengah mengalami bad mood, dan anggap
noda yang terdapat pada pakaian itu sebagai bad
mood nya, sedangkan bubuk detergen itu, anggap sebagai pikiran positifnya. Gampang
kaann ? Wow..kayaknya ada yg mau ngamuk, pas saya bilang ini adalah hal yang
gampang. Maaf, sekali lagi, saya hanya berusaha menyadarkan Anda, bahwa apa
yang Anda anggap susah bisa dengan mudah diubah menjadi hal yang gampang.
Sekali lagi, tergantung pikiran Anda. Sebegitu kuatnya kah pikiran mempengaruhi
pribadi kita ? Jawabannya, iya, sangat
kuat. Pikiran mampu mempengaruhi alam bawah sadar kita. Dan tanpa disadari alam
bawah sadar kita mampu mempengaruhi perilaku kita.
Kembali ke topik. Kadang saya
juga merasa uring-uringan dan bad mood
yang gak ketulungan. Kalau sudah begini, batin saya selalu mencari-cari cara
agar racun itu bisa sedikit hilang atau bahkan berharap bisa sekejap lenyap. Tak
jarang, cara-cara konyol kadang mampir di otak saya, atau dengan spontan cara-cara
aneh langsung saja merasuki pikiran saya. Misalnya saja, teriak-teriak tidak
jelas (hanya bisa dilakukan di dalam rumah). Atau cara yang paling wajar,
kadang saya langsung saja masuk kamar, ambil bantal dan guling lalu tidur, dan
terbukti setelah bangun perasaan langsung jadi tenang kembali. Saya juga punya
satu cara yang cukup melankolis :D, mau tau??? Yah, nelpon orang tua yang
berada nun jauh disana, sambil kangen-kangenan, rasanya itu kayak orang yang
lagi LDR-an sama pacarnya, huahahahaha.. (pengalaman pribadi nih yee..
#upskeceplosandeh). Udah tau kan yah kalo saya dan orang tua tinggal terpisah. Jadi,
buat “kalian”, gak ada alasan lagi buat ngatain saya anak manja??? Ok ???
camkan itu bebh…!!! Hihi…
Intinya adalah pikiran positif (positif thinking). Ada banyak keuntungan
mengedapankan pikiran-pikiran positif ini. Selain hal diatas, yakni mampu
membantu kita menghilangkan kejenuhan / bad
mood / uring-uringan, pikiran positif juga mampu membuat kita membangun
hubungan yang harmonis dengan orang lain. Saya yakin Anda tahu apa hubungan
antara positif thinking, membangun hubungan yang harmonis dan menghilangkan
kejenuhan.
Oke, baiklah, saya tidak akan
mebiarkan Anda berpikir sendirian. Kurang bertanggung jawab sekali saya jika
saya bersikap demikian, #apaancoba :D.
Akan saya paparkan hubungan
antara ketiganya. Duduk yang manis dan perhatikan baik-baik yah !!!
Saya awali dengan memaparkan salah
satu teori tentang hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membangun efeketivitas
komunikasi. Yakni, mengedepankan sikap positif thinking. Positif thinking
terbukti mampu membuat hubungan komunikasi lebih efektif. Dalam beberapa kasus,
terbukti bahwa pikiran-pikiran negatif akan menimbulkan konflik antara komunikator
dan komunikannya. Bahkan, dalam tingkat komunikasi yang lebih rendah, yakni
komunikasi intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri) sikap positif
thinking ini sangatlah diperlukan. Sebab, pikiran positif terhadap orang lain
tidak akan pernah terbangun tanpa membangun pikirian positif terhadap diri sendiri
terlebih dahulu. Jika sudah, sikap positif yang kita miliki secara otomatis
akan mendorong proses komunikasi (cara menyampaikan: verbal ataupun nonverbal)
yang kita lakukan diterima secara positif juga. Itu karena didukung oleh
pikiran positif yang kita miliki. Jika pesan yang kita sampaikan dapat diterima
oleh komunikan dengan baik maka itu dapat dikatakan kita telah membangun
hubungan yang harmonis kepada orang lain. Adanya pikiran positif antara
komunikator dan komunikan, juga menandakan bahwa adanya kecocokan antara
keduanya. Dan hal itu tentulah akan berlanjut menjadi hubungan yang harmonis.
Selanjutnya, jika kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan
orang-orang yang berada di sekitar kita, maka kita akan terhindar dari perasaan
jenuh yang berkepanjangan. Anda mungkin bertanya-tanya apa alasan saya berkata
demikian. Saya berpendapat bahwa melalui hubungan kita yang harmonis dengan
orang lain maka kita akan semakin mudah menemukan berbagai inspirasi / ide
melalui proses tukar pikiran bersama orang lain, atau paling tidak ada orang
yang bisa Anda ajak jalan-jalan untuk menghilangkan rasa jenuh Anda (siap-siap
aja budget yang banyak yah buat ajak temannya jalan, ini hanya saran loh. Tapi
kalau mau ajak saya, biaya jalan2nya jauh lebih murah, bahkan bisa gretongan
alias gratisan. Eeh, apa-apaan ini, harga diriku mana???? #promosi :D).
Masuk
akal kan ?? Saya tidak memungkiri, bahwa
kejenuhan tidak akan menghampiri hidup kita jika positif thinking itu ada. Ada atau tidaknya positif thinking, jenuh itu juga bisa meracuni kita. Tapi, dengan
adanya positif thinking ini, maka kadar jenuh yang kita rasakan bisa semakin
berkurang dan akan lebih mudah kita enyahkan dari kehidupan dibandingkan positif thinking tidak kita tanamkan
dalam hidup kita.
Yah, sekian dulu deh cuap-cuap
saya. Ini semua hanya berawal dari pikiran positif saya yang membuat mood
menulis saya bangkit kembali (nah loh, satu lagi keuntungan mengedapankan sikap
positif thingking kembali terungkap).
Untuk “pikiran positif”, terima kasih !!! Karena kamu, postingan di blog saya
nambah satu. :*
4 komentar:
Nah lo.. harusnya kalo sejak awal tau.. gak bakalan terposting status galau di facebook :D
@Chaerul Anwar:emang saya pernah nulis status galau yah??? gak inget tuh kak.. :D
OPTIMIS=SUKSES
PESIMIS=OPTIMIS UNTUK GAGAL
Mantap postingannya sistah ^_^
@Rahmat Syam: Jadi, intinya sama2 optimis toh brotherr...tp persoalannya, ada optimis yang negatif dan ada optimis yang positif...
Tengkiiu dah koment brother.. :)
Posting Komentar