Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Membaca dan Terima Kasih atas Kunjungannya

Jumat, 29 Juni 2012

Yang satu ini, penting “BANGETT..NGETT..NGETT” lohh..!!!



Pernah tidak, kalian merasa uring-uringan atau sekedar bad mood yang pastinya bisa diubah dengan sekejap secara spontan melalui pikiran positif yang kita bangun sendiri? Pasti ada yang bersiap-siap menjitak saya setelah membaca kalimat pertama tadi. :D. Maaf..maaf..saya hanya berusaha mengungkap berbagai kebiasaan orang lain yang berbeda dengan Anda yang khususnya punya kebiasaan memendam rasa bad mood Anda. Padahal sebenarnya,  Anda sendiri yang belum ada usaha untuk menghilangkannya. Yup, salah satu caranya seperti yang saya bilang tadi, yakni memunculkan pikiran-pikiran positif. Kalau dianalogikan, pikiran posistif ini kayak bubuk detergen yang dimasukkan ke dalam rendaman pakaian yang kotor. Anggap pakaian kotor itu sebagai sosok yang
tengah mengalami bad mood, dan anggap noda yang terdapat pada pakaian itu sebagai bad mood nya, sedangkan bubuk detergen itu, anggap sebagai pikiran positifnya. Gampang kaann ? Wow..kayaknya ada yg mau ngamuk, pas saya bilang ini adalah hal yang gampang. Maaf, sekali lagi, saya hanya berusaha menyadarkan Anda, bahwa apa yang Anda anggap susah bisa dengan mudah diubah menjadi hal yang gampang. Sekali lagi, tergantung pikiran Anda. Sebegitu kuatnya kah pikiran mempengaruhi pribadi kita ?  Jawabannya, iya, sangat kuat. Pikiran mampu mempengaruhi alam bawah sadar kita. Dan tanpa disadari alam bawah sadar kita mampu mempengaruhi perilaku kita.



Kembali ke topik. Kadang saya juga merasa uring-uringan dan bad mood yang gak ketulungan. Kalau sudah begini, batin saya selalu mencari-cari cara agar racun itu bisa sedikit hilang atau bahkan berharap bisa sekejap lenyap. Tak jarang, cara-cara konyol kadang mampir di otak saya, atau dengan spontan cara-cara aneh langsung saja merasuki pikiran saya. Misalnya saja, teriak-teriak tidak jelas (hanya bisa dilakukan di dalam rumah). Atau cara yang paling wajar, kadang saya langsung saja masuk kamar, ambil bantal dan guling lalu tidur, dan terbukti setelah bangun perasaan langsung jadi tenang kembali. Saya juga punya satu cara yang cukup melankolis :D, mau tau??? Yah, nelpon orang tua yang berada nun jauh disana, sambil kangen-kangenan, rasanya itu kayak orang yang lagi LDR-an sama pacarnya, huahahahaha.. (pengalaman pribadi nih yee.. #upskeceplosandeh). Udah tau kan yah kalo saya dan orang tua tinggal terpisah. Jadi, buat “kalian”, gak ada alasan lagi buat ngatain saya anak manja??? Ok ??? camkan itu bebh…!!! Hihi…

Intinya adalah pikiran positif (positif thinking). Ada banyak keuntungan mengedapankan pikiran-pikiran positif ini. Selain hal diatas, yakni mampu membantu kita menghilangkan kejenuhan / bad mood / uring-uringan, pikiran positif juga mampu membuat kita membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain. Saya yakin Anda tahu apa hubungan antara positif thinking, membangun hubungan yang harmonis dan menghilangkan kejenuhan. 



Oke, baiklah, saya tidak akan mebiarkan Anda berpikir sendirian. Kurang bertanggung jawab sekali saya jika saya bersikap demikian, #apaancoba :D.
Akan saya paparkan hubungan antara ketiganya. Duduk yang manis dan perhatikan baik-baik yah !!!

Saya awali dengan memaparkan salah satu teori tentang hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membangun efeketivitas komunikasi. Yakni, mengedepankan sikap positif thinking. Positif thinking terbukti mampu membuat hubungan komunikasi lebih efektif. Dalam beberapa kasus, terbukti bahwa pikiran-pikiran negatif akan menimbulkan konflik antara komunikator dan komunikannya. Bahkan, dalam tingkat komunikasi yang lebih rendah, yakni komunikasi intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri) sikap positif thinking ini sangatlah diperlukan. Sebab, pikiran positif terhadap orang lain tidak akan pernah terbangun tanpa membangun pikirian positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Jika sudah, sikap positif yang kita miliki secara otomatis akan mendorong proses komunikasi (cara menyampaikan: verbal ataupun nonverbal) yang kita lakukan diterima secara positif juga. Itu karena didukung oleh pikiran positif yang kita miliki. Jika pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh komunikan dengan baik maka itu dapat dikatakan kita telah membangun hubungan yang harmonis kepada orang lain. Adanya pikiran positif antara komunikator dan komunikan, juga menandakan bahwa adanya kecocokan antara keduanya. Dan hal itu tentulah akan berlanjut menjadi hubungan yang harmonis. Selanjutnya, jika kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan orang-orang yang berada di sekitar kita, maka kita akan terhindar dari perasaan jenuh yang berkepanjangan. Anda mungkin bertanya-tanya apa alasan saya berkata demikian. Saya berpendapat bahwa melalui hubungan kita yang harmonis dengan orang lain maka kita akan semakin mudah menemukan berbagai inspirasi / ide melalui proses tukar pikiran bersama orang lain, atau paling tidak ada orang yang bisa Anda ajak jalan-jalan untuk menghilangkan rasa jenuh Anda (siap-siap aja budget yang banyak yah buat ajak temannya jalan, ini hanya saran loh. Tapi kalau mau ajak saya, biaya jalan2nya jauh lebih murah, bahkan bisa gretongan alias gratisan. Eeh, apa-apaan ini, harga diriku mana???? #promosi :D).
Masuk akal kan ??  Saya tidak memungkiri, bahwa kejenuhan tidak akan menghampiri hidup kita jika positif thinking itu ada. Ada atau tidaknya positif thinking, jenuh itu juga bisa meracuni kita. Tapi, dengan adanya positif thinking ini, maka kadar jenuh yang kita rasakan bisa semakin berkurang dan akan lebih mudah kita enyahkan dari kehidupan dibandingkan positif thinking tidak kita tanamkan dalam hidup kita. 




Yah, sekian dulu deh cuap-cuap saya. Ini semua hanya berawal dari pikiran positif saya yang membuat mood menulis saya bangkit kembali (nah loh, satu lagi keuntungan mengedapankan sikap positif thingking kembali terungkap). Untuk “pikiran positif”, terima kasih !!! Karena kamu, postingan di blog saya nambah satu. :* 


             

4 komentar:

Unknown mengatakan... Reply Comment

Nah lo.. harusnya kalo sejak awal tau.. gak bakalan terposting status galau di facebook :D

Nurjayanti Anthy mengatakan... Reply Comment

@Chaerul Anwar:emang saya pernah nulis status galau yah??? gak inget tuh kak.. :D

Rahmat Syam mengatakan... Reply Comment

OPTIMIS=SUKSES
PESIMIS=OPTIMIS UNTUK GAGAL

Mantap postingannya sistah ^_^

Nurjayanti Anthy mengatakan... Reply Comment

@Rahmat Syam: Jadi, intinya sama2 optimis toh brotherr...tp persoalannya, ada optimis yang negatif dan ada optimis yang positif...

Tengkiiu dah koment brother.. :)

Posting Komentar

 

Please Smile...!!!

Segalanya akan indah jika kita menyadari bahwa tak ada di dunia ini yang sia-sia