Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Blogger Template From:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Membaca dan Terima Kasih atas Kunjungannya

Senin, 12 Agustus 2013

Saya dan Polisi Berhati Pink

Kali ini tulisan saya tidak hanya sebatas pemikiran saja. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya ketika beberapa kali mendapati diri di sweeping oleh pak Polisi. Ada beberapa kejadian lucu yang seringkali terulang ketika terkena sweeping.

Pengalaman ini berawal ketika saya hendak berangkat dari rumah menuju ke kampus yang berjarak sekitar 7 km. Rumah saya yang terletak di sebuah kompleks perumahan di Sungguminasa ini memiliki gerbang yang berbatasan langsung dengan Jl. Poros Malino yang hampir setiap hari saya tempuh untuk menuju ke kampus. Selain karena lebih dekat, jalan ini juga terbilang cukup sepi oleh kendaraan. Maklumlah, saya belum lama bisa mengendarai kendaraan roda dua. Jadi, setiap ingin keluar saya harus pintar-pintar mencari jalan yang tidak begitu ramai.


Nah, Jl. Poros Malino ini kerap dijadikan lokasi yang strategis oleh pak Polisi untuk menggelar sweeping bagi para pengguna jalan. Mungkin, karena jalan ini merupakan jalan yang sering dilintasi oleh kendaraan-kendaraan besar, seperti mobil truk. Ya, ini karena sepanjang Jl. Poros Malino terdapat beberapa perusahaan-perusahaan penyedia material bahan bangunan seperti pasir dan batu kerikil yang diambil langsung dari pinggiran sungai Jeneberang. Jadi, sambil memeriksa kelengkapan para supir truk, pak Polisi pun juga sekalian memeriksa kelengkapan berkendara para pengguna jalan lain yang melintas jalan tersebut. Ini masih kemungkinan yaa. Benar atau salahnya kemungkinan saya ini, harap dimaklumi saja. *nah loh*

Waktu itu, sebenarnya saya tidak ada jadwal perkuliahan. Hanya karena ada urusan tugas kampus yang harus saya selesaikan segera, sehingga saya harus memutuskan untuk tetap ke kampus siang itu. Selepas gerbang perumahan saya lewati dan langsung menyentuhkan roda kendaraan saya diatas aspal Jl. Poros Malino, saya pun merasa sedikit aneh. Tiba-tiba keringat dingin mengucur dari kedua telapak tangan saya. Ternyata, ini respon dari feeling saya bahwa di depan sana memang sedang digelar sweeping. Sebelum sampai dihadapan pak Polisi yang terlihat dari kejauhan sedang sibuk memeriksa pengguna jalan lain, dalam hati saya bertanya-tanya dan sedikit was-was.

“Adaji itu dompetku kubawa ?” (Dompet saya ada di tas gak yah?)

Pertanyaan ini seketika muncul, karena memang saya menyimpan segala kelengkapan berkendara saya di dalam dompet. Saya meraba tas, tapi yang dicari pun tak berhasil diraba.

Ini juga salah satu kebiasaan buruk saya, karena saya sering lupa memeriksa kembali isi tas saya sebelum bepergian. Hingga kadang, saya harus kembali pulang kerumah untuk mengambil barang yang ketinggalan. Paling sering, saya harus pulang untuk mengambil tugas kuliah yang harus saya kumpulkan.

Dengan mengandalkan perasaan yang sedikit yakin membawa dompet diiringi rasa was-was, saya dan kendaraan saya melaju pasti hingga tepat melintas di depan pak Polisi hingga akhirnya saya diminta berhenti di tepi jalan.

“Selamat siang, Dek. Boleh saya lihat SIM dan STNK nya?” Begitu kata pak Polisi.

Tanpa berkata apa-apa dan dengan tangan yang masih bersimbah keringat dan dengan wajah yang berusaha menunjukkan sikap yang biasa-biasa saja namun tak berhasil serta dengan sedikit gemetar saya pun membuka tas dan segera mencari-cari dompet. Beruntung, dompet berhasil ditemukan. Sedikit lega. Dompet saya buka, dan beruntung STNK langsung menunjukkan dirinya. Namun…SIM entah kemana larinya kali ini. Alhasil, tangan saya semakin gemetar mendapati dompet saya tanpa SIM. Pak Polisi dengan senyum mengembang dan dengan ramahnya merespon cepat tingkah saya.

“Tenang, Dek. Kalau ada pelanggaran, saya bantu”.
Dalam hati, saya menjawab “Bantu apa pak ? Bantu bikin surat tilang maksudnya ?”.

Setelah beberapa saat mengutak-atik dompet. Akhirnyaaaaa…yang dicari ketemu juga. Ternyata SIM nya nyangkut di lapisan dalam dompet saya. Begitu menyodorkan SIM dan STNK untuk diperiksa, pak Polisi tampak mengerutkan dahinya. Waduh, ada apa lagi ini ?.

Ternyata eh ternyata, pak Polisinya tidak percaya kalau saya ini mahasiswa. Katanya, postur tubuh saya yang terbilang “pendek dan kecil” ini tidak cukup meyakinkan orang lain. Maklum sajalah, kan banyak tuh orang yang belum cukup umur dan malah memanfaatkan jasa joki pembuat SIM tembak. Jadilah, saya ditanya-tanya tentang status saya sebagai mahasiswa.

“Kuliah dimana, Dek?”
“Di UIN, Pak”. Jawab saya dengan datarnya.
“Ooo, sudah semester berapa ?” Tanya pak Polisi lagi.
“Semester 6, Pak”. 

Lagi-lagi pak pak Polisi mengernyitkan dahi dan menunjukkan rasa yang lebih tidak percaya dari tadi.

“Ah, masa ? Kenapa kayak anak SMP ?”

Jlebbbb….kali ini saya diam saja lah. Pasrah, kalau-kalau pak Polisi tetap tidak yakin. Tapi kalau iya, mungkin masih ada jalan terakhir untuk menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa saya.

Untungnya, pak Polisi yang baik hati ini bisa yakin juga. Dan akhirnya, saya dipersilahkan melanjutkan perjalanan.

Pengalaman-pengalaman saya selanjutnya saat terkena sweeping lebih bervariasi lagi. Tapi, lebih banyak mendapati pak Polisi yang tidak begitu percaya kalau saya ini sudah mahasiswa. Addduuuhhh….

Bonusnya, buat teman-teman yang mungkin punya pengalaman sering terkena sweeping seperti saya. Setiap bepergian jangan sampai lupa atau bahkan sengaja tidak membawa kelengkapan berkendara Anda. Jangan sampai ujung-ujungnya menyalahkan pak Polisi kalau harus ditilang dan berurusan di pengadilan. Tertib hukum kan imbasnya ke kita juga. Denga  tertib hukum, keleluasaan bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab bisa diminimalisir.

Buat para pak Polisi, tetap lakukan yang terbaik, Pak. Menjadi pengayom bagi masyarakat, itulah tugasmu yang bernilai mulia di mataNya. Ikhlasmu dalam menjalankan tugas, semoga menjadi saksimu kelak dihadapanNya.

2 komentar:

Meutia mengatakan... Reply Comment

heheh berarti awet muda donk dik :), kasih aja KTM biar pak polisi percaya tuh :), smngat menulis yah

Nurjayanti Anthy mengatakan... Reply Comment

@meutia rahmah:Iya kak. Lain kali klo masih kayak gitu, bakalan sy tunjukin KTM nya :D Syukran kak :)

Posting Komentar

 

Please Smile...!!!

Segalanya akan indah jika kita menyadari bahwa tak ada di dunia ini yang sia-sia